Secara sederhana pendidikan jasmani adalah suatu proses belajar untuk bergerak dan bergerak untuk belajar. Pendidikan jasmani merupakan bagian penting dari proses pendidikan. Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal perubahan fisik, mental, serta emosional.
Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani dalam usaha untuk membentuk manusia seutuhnya sesuai dengan tujuan pendidikan ini oleh Bloom dibagi menjadi tiga domain/ranah kemampuan intelektual (intellectual behaviors) yang diadopsi dalam pendidikan jasmani yaitu; kognitif, afektif dan psikomotorik. Termasuk pula dalam pembelajaran pendidikan jasmani.
Selanjutnya silahkan Anda temukan pengertian pendidikan jasmani dan olahraga menurut Nixon dan gozens, Volter dan Eslinger. Selain itu coba Anda temukan pengertian olahraga menurut Webster’ new Collegiate Dictionary dan juga pengertian olahraga menurut Menpora, 1984
KENAPA PEMBELAJARAN PENJAS DI SEKOLAH?
Selanjutnya, kenapa pendidikan jasmani perlu diberikan dalam materi pembelajaran (kurikulum) di sekolah. Pendidikan jasmani merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan. Sementara ini jika kita simak tujuan dan fungsi pendidikan secara umum sesuai dengan tujuan pendidikan nasional sebagai berikut; Tujuan dan fungsi pendidikan berdasarkan Undang-Undang Pendidikan no.20 Tahun 2003 yaitu; Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sejalan dengan tujuan pendidikan tersebut, maka pendidikan jasmani diarahkan untuk pembentukan watak, disiplin, kerjasama, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri. Lebih lanjut pendidikan jasmani di definisikan dalam Undang Undang Sistim Keolahragaan Nasional no. 3 tahun 2005 sebagai berikut; Olahraga pendidikan adalah pendidikanlebih lanjut jasmani dan olahraga yang dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan dan kebugaran jasmani.
Secara sederhana pendidikan jasmani adalah suatu poses belajar untuk bergerak dan bergerak untuk belajar. Pendidikan jasmani merupakan bagian penting dari proses pendidikan. Artinya, pendidikan jasmani bukan hanya dekorasi atau ornamen yang ditempel pada program sekolah sebagai alat untuk membuat anak sibuk, tetapi penjas adalah bagian penting dari pendidikan. Melalui penjas yang diarahkan dengan baik, anak-anak akan mengembangkan keterampilan yang berguna bagi pengisian waktu senggang, terlibat dalam aktivitas yang kondusif untuk mengembangkan hidup sehat, berkembang secara sosial, dan menyumbang pada kesehatan fisik dan mentalnya.
Ranak Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani, pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar, dan banyak lagi tujuan lainnya. Secara sederhana, pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada siswa untuk:
- Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial.
- Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani.
- Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali.
- Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara kelompok maupun perorangan.
- Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan antar orang.
- Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk permainan olahraga.
Perkembangan kebugaran jasmani merupakan tujuan penting dalam program pendidikan jasmani di Sekolah Dasar. Istilah kebugaran di sini mencakup bukan hanya kebugaran jasmani yang mendukung kesehatan, tetapi juga kebugaran yang mendukung performa.
Gerak perseptual menunjukkan kepada proses gerak yang dihasilkan melalui penerimaan dan pemilihan rangsang. Proses penerimaan dan seleksi rangsang hingga menghasilkan jawaban berupa gerak yang disebut persepsi. Pengalaman belajar yang terdiri atas pelaksanaan tugas gerak itu diarahkan untuk mengembangkan kecerdasan seseorang.
Salah satu dampak pembelajaran pendidikan jasmani adalah untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan penilaian positif terhadap kemampuan diri. Kesan ini sangat penting untuk ditumbuhkan pada anak untuk menguasai tugas belajar, membangkitkan motivasi di samping efek psikologis lainnya yang mendorong keadaan sehat secara mental pada diri seseorang atau sejahtera secara mental atau batiniah. Di dalamnya tercakup:
- Perasaan positif mengenai citra diri dan keadaan badan, peningkatan penilaian diri yang merasa makin mampu menyelesaikan tugas serta berprestasi.
- Pengalaman sukses.
- Peningkatan rasa percaya diri.
Pertumbuhan fisik pada masa anak-anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Puncak pertumbuhan fisik pada anak secara umum terjadi pada masa balita dan usia 10-14 tahun. Melalui berbagai macam bentuk dan jenis pendidikan jasmani yang mengutamakan aktivitas fisik, akan merangsang pertumbuhan dan perkembangan fisik termasuk fungsi persendian akan semakin baik, yang pada akhirnya akan merangsang pertumbuhan fisik yang lebih cepat.
Perkembangan motorik pada masa anak-anak sangat pesat. Oleh karena itu, pada masa anak-anak harus dikembangkan berbagai bentuk pendidikan jasmani yang mengutamakan kegiatan motorik sehingga kemampuan motoriknya dapat berkembang dengan baik. Bentuk-bentuk pendidikan jasmani yang mengutamakan kegiatan motorik di antaranya adalah bermain kecepatan, kelincahan, kelenturan, keseimbangan, dan sebagainya.
Komponen gerak yang merupakan kemampuan dasar adalah komponen seluruh permainan, baik dalam permainan kecil, maupun permainan resmi dan permainan yang dimodifikasi. dengan keterampilan gerak menurut Lutan (2001) yaitu gerak locomotor, manipulatif, dan nonlokomotor. Yang dimaksud dari masing-masing gerak tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
- Gerak lokomotor merupakan aktivitas jasmani di mana keadaan tubuh berpindah dari posisinya ke arah mendatar (horizontal) atau ke atas (vertikal) dari satu titik ke titik lainnya dalam sebuah ruang.
- Gerak manipulatif merupakan aktivitas jasmani yang melibatkan upaya pengerahan pada suatu objek, dan upaya menerima daya dari objek.
- Gerak stabilitas (nonlokomotor) merupakan aktivitas jasmani yang berupaya untuk menahan keseimbangan titik berat badan tetap jatuh pada bidang tumpu.
Lebih lanjut tipe gerak dalam teori keterampilan gerak dapat diuraikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: